SUKU TABARU
Tari Cakalele (Foto: Barron)
Wanita Suku Tabaru (Foto: Asis)
SUKU TABARU
Sejarah Suku Tabaru
Menurut Adnan Amal (2001) orang-orang Tobaru (=Tabaru) juga disebut sebagai suku bangsa alifuru yang datang dari dataran Melayu pada gelombang proto melayu, pada masa sesudah perubahan dari zaman batu ke zaman tembikar, kurang lebih 2000 tahun silam. Wilayah huniannya di bagian Utara- Barat, secara khusus di Kecamatan Tabaru dan hingga sekarang ini telah tersebar di berbagai tempat di pulau Halmahera dan sekitarnya.
Ada dua komunitas Tabaru yakni: Tobaru Nyeku dan Tabaru Adu. Perbedaan dari keduanya hanya pada kondisi lingkungan dan letak geografis, area perkampungan serta sedikit tentang dialek bahasa. Tabaru Nyeku bermukim di area pegunungan (nyeku= puncak bukit), sedangkan Adu (bawah= dataran rendah). Menurut Kokene, bahwa Tabaru primitif (=Togerebongo) konon, adalah orang-orang nomaden dan di kala itu, etnik Tabaru hanya satu komunitas. Ketika mereka dari Tomalee berpindah ke area antara sungai Buka ke arah Timur (=Gato), di tempat inilah mereka membuat perkampungan baru, yang memanjang ke arah Timur sekitar 5 km. Sebagaimana layaknya manusia yang berkembang biak, bertambah banyaklah mereka, sedangkan semangat nomaden tetap menjiwai mereka. Timbullah niat sebagian orang untuk mencari area perkampungan baru ke hutan rimba, di antara wilayah Ibu dan Loloda ke arah Barat, wilayah Galela ke arah Barat laut, Tobelo ke arah Timur, dan Kao ke arah Timur laut. Akhirnya menetaplah sebagian orang Tabaru di area perkampungan yang baru, sedangkan sebagian lagi tetap bertahan dan membuat perkampungan-perkampungan di dataran rendah. Demikianlah proses awal terbentuknya dua komunitas orang Tabaru (Nyeku dan Adu).
Untuk membaca lebih lanjut terkait suku Tabaru silahkan klik download
