SUKU GORAP

Narasumber: Fataha Idrus, S.E. (Pj. Kepala Desa Bobaneigo)

SEKILAS TENTANG SUKU GORAP

Suku Gorap merupakan salah satu etnis yang mendiami Kabupaten Halmahera Barat. Menurut keterangan dari narasumber, Bapak Fataha Idrus, SE (Pj. Kepala Desa Bobaneigo), Suku Gorap berasal dari Desa Bobaneigo, Kec Jailolo Selatan, Halmahera Barat. Kemudian, orang-orang Suku Gorap tersebar di beberapa wilayah, seperti Nusa Ambu/Sondo-Sondo (Wasile Selatan, Halmahera Timur), Ekor/Nusa Jaya (Halmahera Timur), Morotai.

Gorap memiliki adat dan bahasa yang digunakan oleh masayarakatnya. Fataha menyatakan bahwa adat tradisional berupa tarian Suku Gorap di antaranya, Gala, Cakalele, dan Kudenge (mirip tarian Lalayon). Sementara itu, saat ini masih ada tiga marga besar yang menjadi tetua Suku Gorap, yaitu: Kalero, Musa, dan Caya. Suku Gorap tidak memiliki pakaian adat khas, biasanya ketika menghadap ke Kesultanan atau acara penting, Suku Gorap mengenakan baju putih, peci, dan celana panjang untuk laki-laki.

Saat ini, bahasa Gorap dituturkan oleh sekitar 2.323 orang (Taha & Fida, 2022 ). Menurut pengakuan penduduk, bahasa Gorap berasal dari bahasa kreol atau pijin yang merupakan campuran antara bahasa Melayu setempat dan bahasa pendatang dari Sulawesi Tenggara.

Untuk lebih lengkapnya tentang Bahasa Gorap, silakan baca artiket di bawah ini!

Suku GORAP.pdf

Bahasa Gorap: Pemersatu Etnik di Teluk Kao

Bahasa Gorap awalnya merupakan bahasa pijin atau bahasa kreol yang lahir dari perpaduan bahasa Melayu dan bahasa pendatang dari wilayah Sulawesi. Bahasa Gorap terus hidup dan secara turun-temurun digunakan sebagai penghubung dalam komunikasi antaretnik di Teluk Kao.

Sumber: http://sinarbahtera.kemdikbud.go.id/index.php/SB/article/view/99 


Contact Us:

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Halmahera Barat


Jalan Pengabdian No 1, Desa Jati, Kecamatan Jailolo
Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, 97752

Email: dinaspendidikanhalbar@gmail.com 

Visit Our Social Media:

YouTubeFacebookInstagramLink