SOSIOKULTURAL

Kabupaten Halmahera Barat adalah salah satu dari 9 kabupaten/kota di Provinsi Maluku Utara. Kabupaten Halmahera Barat berada di pulau Halmahera, yang merupakan pulau terbesar di Maluku Utara. 

Kabupaten Halmahera Barat memiliki keberagaman suku, adat, dan budaya. Suku-suku tersebut terdiri dari tujuh suku asli dan 12 suku dari luar dan dalam Provinsi Maluku Utara. suku-suku tersebut sudah sejak dahulu berdomisili di kabupaten paling barat pulau Halmahera ini. 

Untuk mengetahui lebih jauh mengenai tujuh suku asli yang ada di Halmahera Barat, silakan klik di setiap sub menu sosiokultural!

Festival Rera Tumding Mengenalkan Suku dan Budaya Halmahera Barat

Pada tahun 2019, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menggelar Festival Rera Tumding. Festival Rera Tumding adalah sebuah pagelaran yang mengangkat ciri khas kebudayaan Halmahera Barat dari 7 suku asli (Sahu, Wayoli, Gamkonora, Tobaru, Loloda, Gorap, Pagu) seperti ritual, kuliner, adat istiadat, kirab budaya, pertunjukan seni budaya, tradisi lisan, teknologi tradisional, pengetahuan tradisional, olahraga tradisional, permainan tradisional, pameran kebudayaan dan situs sejarah serta sarasehan sejarah budaya Halmahera Barat. (sumber)

Festival Rera Tumding Mengenalkan Suku dan Budaya Halmahera Barat

Pada tahun 2019, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menggelar Festival Rera Tumding. Festival Rera Tumding adalah sebuah pagelaran yang mengangkat ciri khas kebudayaan Halmahera Barat dari 7 suku asli (Sahu, Wayoli, Gamkonora, Tobaru, Loloda, Gorap, Pagu) seperti ritual, kuliner, adat istiadat, kirab budaya, pertunjukan seni budaya, tradisi lisan, teknologi tradisional, pengetahuan tradisional, olahraga tradisional, permainan tradisional, pameran kebudayaan dan situs sejarah serta sarasehan sejarah budaya Halmahera Barat. (sumber)

Suku Sahu merupakan salah satu suku yang mendiami dua wilayah yaitu kecamatan suku Sahu Barat dan Sahu Timur,Kabupaten Halmahera Barat,namun adat istiadat tetap terjaga dan menjadi satu kesatuan.

Dahulu kala Suku Wayoli dan Sahu adalah dua saudara kandung yang mempunya sifat dan karakter yang berbedah. Wayoli dan Sahu yang sekarang menjadi dua suku besar di Kabupaten Halmahera Barat, adalah merupakan dua sosok manusia dari sebuah keturunan.

Menurut Adnan Amal (2001) orang-orang Tobaru (Tabaru) juga disebut sebagai suku bangsa alifuru yang datang dari dataran Melayu pada gelombang proto melayu, pada masa sesudah perubahan dari zaman batu ke zaman tembikar, kurang lebih 2000 tahun silam.

Dalam tradisi lisan (oral tradition) yang berkembang pada masyarakat Gamkonora, Orang-orang yang mendiami kaki gunung Gamkonora pertama kali berada dibawah pengaruh ternate semenjak seorang puteri Raja Jailolo “Boki Ratna Flori” menikah dengan Kolano Ternate (Namanya tidak disebutkan) dan melahirkan seorang putera yang diberi nama Sahrin Malamo Syah.

Kerajaan Loloda didirikan oleh Kaicil Komalo Besy, putera Sultan Bacan yang pertama Said Muhammad Baqir Bin Jafar Shadik yang bergelar Sri Maharaja yang bertahta di bukit Sigara dengan perkawinannya dengan Boki Topowo dari Galela.

Suku Pagu atau orang Isam biasa disebut juga sebagai orang Tobelo dalam (Talaga Lina). Sebelum kedatangan Sultan Ternate di wilayah Kao - Halmahera pada tahun 1500-an, waktu itu pertama kali Sultan Ternate meminta bantuan para orang - orang sakti yang ada di wilayah Kao untuk membantu Kerajaan Ternate dari serangan musuhnya.

Tulisan ini menjelaskan kehidupan masyarakat Ternate dalam dimensi sejarah. Corak kehidupan sosial budaya masyarakat Suku Ternate kental dengan budaya Islam yang dianut oleh Kesultanan Ternate. Marimoi Ngone Futuru Masidika Ngone Foruru adalah ajakan kearah solidaritas dan persaudaraan antar etnis di Ternate. 


Suku Gorap merupakan salah satu etnis yang mendiami Kabupaten Halmahera Barat. Menurut keterangan dari narasumber, Bapak Fataha Idrus, SE (Pj. Kepala Desa Bobaneigo), Suku Gorap berasal dari Desa Bobaneigo, Kec Jailolo Selatan, Halmahera Barat. Kemudian, orang-orang Suku Gorap tersebar di beberapa wilayah, seperti Nusa Ambu/Sondo-Sondo (Wasile Selatan, Halmahera Timur), Ekor/Nusa Jaya (Halmahera Timur), Morotai.

Referensi Budaya Tradisional Suku di Halmahera Barat

Buku Pencatatan Kabata Halbar A-dikompresi.pdf

Buku ini berisi Catatan Warisan Budaya Takbenda Kabupaten Halmahera Barat
(penyusun telah mengizinkan buku ini untuk dimuat dalam website GESIT)

Contact Us:

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Halmahera Barat


Jalan Pengabdian No 1, Desa Jati, Kecamatan Jailolo
Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, 97752

Email: dinaspendidikanhalbar@gmail.com 

Visit Our Social Media:

YouTubeFacebookInstagramLink